10 Tanda Bahaya Pada Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai
10 tanda bahaya pada kehamilan |
Sepanjang masa kehamilan, ibu hamil akan mengalami berbagai perubahan pada tubuh. Perubahan tersebut biasanya menyebabkan beberapa keluhan, seperti rasa tidak nyaman dan tubuh terasa sakit.
Meskipun beberapa keluhan umum dirasakan oleh ibu hamil, namun pada kenyataannya ada beberapa wanita yang dikaruniai kehamilan normal tanpa komplikasi, tetapi ada juga wanita yang kehamilannya bermasalah.
Tanda Bahaya Pada Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai
Tanda atau gejala yang muncul selama periode kehamilan mungkin dirasa ringan dan wajar oleh ibu hamil, akan tetapi tanda tersebut bisa jadi gejala serius yang perlu segera ditangani. Ibu hamil sebaiknya waspada terhadap tanda atau gejala kehamilan yang perlu diperiksakan.
Lalu tanda atau gejala yang seperti apa yang bisa dianggap normal atau perlu diwaspadai oleh ibu hamil? Berikut adalah 10 tanda bahaya pada kehamilan yang perlu diwaspadai:
1. Mual dan muntah secara berlebihan (hyperemesis gravidarum)
Mual dan muntah umumnya wajar dialami pada masa kehamilan, terutama pada trimester pertama karena adanya peningkatan hormon estrogen yang memicu kenaikan asam lambung.
Akan tetapi, mual dan muntah secara berlebihan atau terus menerus sepanjang kehamilan adalah salah satu tanda bahaya kehamilan yang perlu diperiksakan.
Kondisi ini bisa membahayakan ibu hamil dan janin, selain mengganggu aktivitas sehari-hari, kondisi ini bisa mengakibatkan dehidrasi, kekurangan nutrisi, penurunan berat badan dan pusing, karena menyebabkan ibu hamil tidak bisa makan dan minum.
2. Pembengkakan
Saat hamil, tubuh jadi lebih mudah menyimpan cairan, sehingga cairan banyak menumpuk pada jaringan tubuh seperti, wajah, tangan dan kaki.
Kondisi ini dikenal dengan istilah edema. Pembengkakan menjadi tidak wajar jika terjadi hanya pada satu bagian tubuh, kemudian diikuti dengan kenaikan tekanan darah dan kelebihan protein dalam urin, kondisi ini dinamakan pre-eklampsia.
Kondisi ini jika tidak segera ditangani akan beresiko terjadi komplikasi atau berkembang menjadi eklamsia yang dapat mengancam nyawa ibu hamil dan janin.
3. Janin kurang aktif bergerak
Salah satu tanda janin tumbuh dengan sehat adalah pergerakan janin yang aktif. Namun ada beberapa kondisi yang menyebabkan frekuensi pergerakan janin berkurang atau berhenti. Diantaranya adalah karena janin sedang tidur, ibu sedang beraktivitas, ibu kurang makan (janin kurang mendapat asupan makanan dari ibu), posisi bayi anterior, atau hamil tua.
Akan tetapi, kondisi janin jarang atau tidak bergerak juga bisa menandakan kondisi yang berbahaya seperti, janin kekurangan oksigen akibat terlilit tali pusat, gangguan pada plasenta atau robeknya plasenta dalam rahim, serta bayi meninggal dalam kandungan.
4. Sakit saat buang air kecil
Sakit saat buang air kecil bisa jadi karena terjadi perubahan tubuh akibat peningkatan ukuran janin. Namun, sakit atau nyeri saat buang air kecil bukanlah tanda kehamilan.
Jadi ini bukan tanda yang wajar terjadi saat hamil. Hal ini bisa disebabkan karena adanya infeksi saluran kemih. Infeksi yang tidak diobati secara optimal dapat memicu kesehatan yang serius seperti kelahiran prematur.
5. Pendarahan Vagina
Pendarahan merupakan kondisi yang serius dan patut diwaspadai, apalagi jika volume darah yang keluar cukup banyak.
Pendarahan saat hamil muda beresiko mengalami abortus atau keguguran. Sedangkan pendarahan saat hamil tua bisa jadi karena antepartum akibat gangguan pada leher rahim, robekan plasenta, plasenta Previa, dan persalinan prematur.
6. Sakit kepala, nyeri perut dan gangguan penglihatan
Keluhan ini biasanya wajar dirasakan ibu hamil sepanjang kehamilannya. Sakit kepala umumnya disebabkan karena peningkatan darah dan hormon, nyeri perut disebabkan karena perkembangan tubuh selama kehamilan.
Sedangkan gangguan penglihatan disebabkan karena adanya kelebihan cairan dalam tubuh. Akan tetapi menjadi tidak wajar jika keluhan ini dirasakan secara bersamaan dan sangat menggangu. Hal ini bisa menandakan terjadinya eklampsia.
7. Demam tinggi
Ibu hamil juga rentan terhadap berbagai serangan penyakit seperti batuk, flu dan pilek. Tak heran, jika ibu hamil juga sering mengalami demam.
Demam dengan suhu tinggi di atas 38 derajat celsius bisa menjadi tanda bahaya kehamilan. Karena ada kemungkinan ibu hamil terkena infeksi yang berbahaya terhadap janin dalam kandungan.
Demam tinggi yang disertai nyeri sendi serta kemerahan pada seluruh tubuh dapat menjadi tanda adanya infeksi parvovirus, CMW dan toksoplasma.
8. Kontraksi sebelum waktunya
Kontraksii umumnya dialami saat menjelang persalinan. Namun pada beberapa kasus, ada ibu hamil yang mengalami kontraksi saat usia kandungan belum matang.
Kontraksi bisa menjadi tanda yang wajar dirasakan di awal kehamilan, karena tubuh masih dalam proses penyesuaian yang disebabkan oleh berbagai perubahan yang terjadi saat hamil.
Akan tetapi jika kontraksi dan rasa sakit tidak kunjung mereda dan disertai dengan munculnya bercak darah, merupakan hal yang patut diwaspadai dan perlu segera dilakukan pemeriksaan, karena bisa saja menjadi tanda kontraksi persalinan Prematur.
9. Ketuban pecah dini
PROM (Prematur rupture of membranes) atau ketuban pecah dini yaitu kondisi kantung ketuban pecah sebelum waktunya persalinan.
Kondisi ini bisa terjadi sebelum janin matang dalam kandungan (usia kandungannya kurang dari 37 Minggu), maupun saat janin sudah matang.
Ketuban yang pecah saat usia kandungan masih muda menunjukkan kondisi yang serius. Tanda bahaya ini perlu segera ditangani untuk menghindari komplikasi pada ibu dan calon bayi.
10. Gangguan psikologis
Kehamilan adalah momen yang sangat membahagiakan, namun bagi sebagian wanita kehamilan menyebabkan mereka lebih rentan pada masalah mental atau gangguan psikologis.
Gangguan kehamilan ini biasanya muncul dengan berbagai gejala seperti mood swing, takut dan cemas, panik, obsesif dan kompulsif, gangguan selera makan hingga depresi.
Gangguan psikologis biasanya muncul akibat adanya stres, bingung dan perasaan cemas yang dirasakan ibu hamil selama kehamilan atau menuju persalinan.
Oleh sebab itu, penting bagi ibu hamil untuk menjaga kesehatan mentalnya sepanjang kehamilan hingga setelah melahirkan.
Kondisi psikologis ibu sangat berpengaruh pada kesehatan fisik, mental serta kedekatan emosional antara ibu dan bayi yang akan dilahirkan.
Penutup
Memahami 10 tanda bahaya pada kehamilan sangat penting untuk diwaspadai. Hal ini karena kehamilan memang bisa membuat tubuh menjadi lebih rentan terhadap berbagai gangguan fisik maupun psikologis.
Pastikan melakukan kontrol kesehatan kehamilan pada dokter kandungan pada tiap trimesternya. Ketika ada hal yang tidak biasa terjadi pada kondisi kehamilan anda, jangan ragu untuk segera memeriksakan kondisi kandung anda.
Tenaga medis profesional umumnya akan melakukan pemeriksaan fisik, USG, tekanan darah, hingga urin untuk melihat kondisi ibu hamil dan janinnya.
Post a Comment for " 10 Tanda Bahaya Pada Kehamilan Yang Perlu Diwaspadai"