Mengenal Penyakit Stroke dan Cara Mengatasinya
Mengenal Penyakit Stroke dan Cara Mengatasinya
cara mengatasi penyakit stroke |
Berdasarkan hasil studi yang telah dilakukan pada tahun 2018, diketahui 1 dari setiap 6 kematian yang terjadi akibat penyakit kardiovaskular, salah satunya disebabkan oleh stroke. Di Amerika Serikat sendiri, setiap 40 detik penyakit stroke akan menyerang seseorang. Percaya atau tidak, seseorang bisa menderita stroke tanpa menyadarinya. Dan penyakit stroke yang suka menyerang tiba-tiba ini disebut juga dengan Silent Stroke atau stroke ringan.
Dari tahun 2003, telah dilakukan sebuah studi mengenai penyakit stroke ini. Dan dari studi tersebut diketahui bahwa setidaknya sepertiga dari orang yang sudah berusia diatas70tahun akan menderita setidaknya satu penyakit stroke. Untuk mencegah terjadinya stroke, di artikel kali ini akan membahas bagaimana cara mengatasi stroke yang kita tidak tahu kapan akan terjadi pada tubuh kita, seberapa cepat harus segera ke dokter, apa itu CT-scan dan fungsinya dan tindakan apa saja untuk mencegah penyakit stroke.
Gejala umum penyakit silent stroke atau stroke ringan
Gejala silent stroke yang umum terjadi adalah sering pusing, mengalami kelelahan yang cukup ekstrim, mengalami masalah saat bicara, sakit kepala terus menerus, hilang ingatan, kesulitan mengingat dan hilang keseimbangan. Dan pada penderita silent stroke, tanda-tanda tersebut sekilas mirip dengan tanda-tanda menuju penuaan, namun hal itu sebenarnya adalah tanda gejala penyakit terserang silent stroke. Selain itu, wajah yang terkulai juga merupakan tanda terserang penyakit stroke mayor. Gejala stroke ringan apabila tidak segera dilakukan penanganan, maka akan menyebabkan penyakit stroke berat. Jika diantara pembaca ada yang mengalami hal tersebut diatas, maka segeralah berkonsultasi dengan dokter. Saat ini, konsultasi dengan dokter relatif jauh lebih mudah karena semua bisa dilakukan secara online. Semakin cepat melakukan konsultasi, maka resiko berat bisa segera dihindari.
CT-scan atau MRI
CT-scan atau MRI otak sangat penting untuk mendeteksi adanya silent stroke, karena gejala silent stroke yang sangat halus yang hampir tidak disadari oleh penderitanya. Dan CT-scan ini sangat berguna karena membantu penderita untuk menyadari adanya masalah pada otak mereka. Dan karena hal inilah, maka sangat penting untuk segera berkonsultasi dengan dokter apabila sering mengalami masalah terutama pusing dan sakit kepala terus menerus. Dengan melakukan CT-scan atau MRI, kerusakan yang terjadi pada otak akan lebih cepat terdeteksi. Hasil scan akan menunjukkan adanya bintik-bintik putih serta lesi di bagian otak yang sudah tidak berfungsi. Dan dari hasil gambar tersebut, dokter akan menyatakan hasil diagnosisnya sebagai stroke.
Perawatan di rumah sakit
Orang yang sudah terserang stroke, bukan berarti bisa langsung sembuh meskipun sudah melakukan perawatan ke rumah sakit. Perlu diketahui, bahwa stroke tidak ada obatnya. Dokter tidak akan bisa serta merta memulihkan kerusakan otak yang telah terjadi secara permanen. Kerusakan permanen terjadi karena sel otak tidak mendapatkan asupan oksigen yang cukup lama. Banyak kasus serangan stroke terjadi ketika seseorang sedang tidur terlelap, dan menurut studi, orang yang terserang stroke ketika sedang tidur terlelap mencapai 25%. Apabila seseorang terkena serangan stroke dan segera dilarikan kerumah sakit untuk mendapatkan perawatan medis, jangka waktu maksimal agar orang tersebut dapat diselamatkan dari serangan stroke maksimal 4,5 jam. Karena dalam waktu sebelum 4,5 jam, dokter akan berkesempatan untuk memberikan obat dalam mengatasi gumpalan darah dan bahkan masih berkesempatan untuk mengeluarkan darah yang menjadi penyebab stroke. Namun sayangnya, banyak penyebab stroke tidak terdeteksi lebih awal karena kondisi yaang tidak disadari tersebut. Seringkali stroke telah menyerang 9-10 jam sebelum terdeteksi, sehingga pembekuan darah yang terjadi sulit untuk diatasi. Cara paling tepat agar bisa terhindar dari serangan stroke yaitu dengan rutin melakukan pemeriksaan jantung dan vaskular. Dengan cara tersebut, serangan stroke dapat dihindari.
Latihan Kognitif
Apabila serangan silent stroke telah terjadi dan anda mengalami kerusakan kognitif, maka terapi dengan melakukan hal-hal kecil sangatlah dibutuhkan. Terapi melakukan hal-hal kecil bisa dilakukan dengan cara melakukan pekerjaan rumah skala ringan, seperti cuci muka, gosok gigi dan mandi. Serta melakukan kegiatan rutin harian seperti sarapan, makan siang dan makan malam akan sangat membantu pemulihan serangan silent stroke. Latihan-latihan sederhana tersebut akan membantu meningkatkan daya ingat serta membuat otak perlahan memperbaiki diri. Kebiasaan melakukan pekerjaan seperti meletakkan barang sesuai pada tempatnya secara berulang, seperti meletakkan kunci rumah di gantungan yang sudah di siapkan, menyimpan dompet di laci yang sudah ditentukan, secara tidak langsung akan membantu otak merasa tertantang dalam mengingat hal-hal kecil namun cukup penting. Lambat laun otak akan merasa nyaman dengan berbagai rutinitas tersebut, dan pelan-pelan bisa berfungsi normal kembali. Selain itu, memberi kebiasaan dengan menulis jadwal tugas harian akan sangat membantu otak untuk bisa segera pulih. Salah satu contoh dengan menulis jadwal beberapa tagihan yang akan jatuh tempo, seperti air, listrik dan lain sebagainya. Dengan tugas yang terjadwal tersebut, otak akan berusaha untuk lebih aktif dalam mengingat kembali apa-apa yang sudah ditugaskan.
Post a Comment for "Mengenal Penyakit Stroke dan Cara Mengatasinya"